Artikel Keterampilan Berbicara



"Keterampilan Berbicara"


Pengertian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 196) tertulis bahwa berbicara adalah “berkata, bercakap, berbahasa atau melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dan sebagainya) atau berunding”.

Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain(Depdikbud, 1984:3/1985:7). Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan oleh para pakar. Henry Guntur Tarigan (2008:16), mengemukakan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan sebagai bentuk atau wujudnya berbicara disebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.

Sty Slamet (2007:12) menjelaskan bahwa berbicara adalah kegiatan mengekspresikan gagasan, perasaan, dan kehendak pembicara yang perlu diungkapkan kepada orang lain dalam bentuk ujaran. Sedangkan menurut Sabarti Ahdiah (1992:3) berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Selanjutnya Nurhatim (2009:1) berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan manusia dalam rangka pengungkapan gagasan dan ide yang telah disusun dalam pikiran.

Menurut Tarigan (1983:15) memberikan batasan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan sebagai bentuk atau wujudnya berbicara tersebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.

  Menurut Mulgrave (1954:3-4) mengemukakan pendapat bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran. Jadi pada hakikatnya berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa.

Komponen Berbicara

Menurut Tarigan (1990:157), butir-butir atau komponen yang selalu terlibat dan mempengaruhi pembicaraan adalah :

  1. Pembicara;
  2. Pembicaraan;
  3. Penyimak;
  4. Media;
  5. Sarana penunjang;
  6. Interaksi.

Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah menyampaikan pesan kepada orang lain (pendengar). Tujuan tersebut dapat diperinci lebih lanjut menjadi:

1.Untuk menghibur

Contoh : para pelawak

2.Untuk menginformasikan

Contoh : penceramah, penyiar

3.Untuk menstimulasikan

Contoh : guru yang membangkitkan inspirasi murid, kemauan,minat, semangat.

4.Untuk meyakinkan

Contoh : pembaca iklan, pidato penyuluhan

5.Untuk menggerakkan

Contoh : juru kampanye

Ragam Berbicara

1.    Pidato

Pidato adalah berbicara di depan umum. Jika pidato tadi bersifat ilmiah disebut ceramah. Teks pidao adalah bahan tertulis yang digunakan untuk berpidato/ berceramah. Bila teks tadi di buat sendiri oleh si pemidato disebut naskah pidato.

2.  Diskusi

Dalam arti luas diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraaan sarius tentang suatu masalah objektif. Dalam arti sempit, diskusi berarti tukar-menukar pikiran yang terjadi di dalam kelompok kecilatau kelompok besar.

Bentuk-bentuk diskusi:

a.    Diskusi Fak

Bentuk diskusi ini bertujuan mengolah suatu bahan secara bersama-sama di bawah bimbingan seorang ahli. Diskusi ini diselenggarakan pada akhir suatu ceramah atau makalah yang mengupas tentang suatu masalah dari bidang ilmu tertentu. Pada hakikatnya diskusi fak adalah suatu proses saling menukar pikiran dan endapat untuk mencapai suatu pengetahuan yang lebih tinggi.

b.   Diskusi Podium

Diskusi podium adalah penjelasan masalah oleh wakil dari berbagai kelompok dan pendapat atau diskusi yang diadakan oleh wakil-wakil terpilih bersama dengan atau tanpa plenum. Dalam diskusi podium, masalah-masalah bersifat umum dijelaskan secara terbuka. Hal yang harus diperhatikan dalam diskusi podium ialah supaya setiap pembicara berbicara dari sudut pandangannya, sehingga menampilkan pandangan yang berbeda dari pembicara lain, sebab diskusi podium akan menjadi lebih menarik, apabila setiap pembicaraan mewakili pendapat yang berbeda dari kelompoknya. Moderator dapat memberi kesempatan kepada para pedengar untuk mengajukan pertanyaan, setelah setiap pembicara menyampaikan pendapat atau pikirannya. Pertanyaan-pertanyaan ditujukan kepada pembicara dari kelompok tertentu.

c.    Forum Diskusi

Forum diskusi adalah salah satu bentuk dialog yang sering dipergunakan dalam bidang politik. Forum diskusi ini sebenarnya merupakan kombinasi dari beberapa bentuk dialog.

d.   Diskusi Kasualis

Diskusi kasualis adalah penelitian bersama atas satu masalah konkret atau satu situasi konkret yang mengandung berbagai kemungkinan jalan keluar untuk mencari jalan keluar yang tepat. Demi kelancaran dapat di undang seorang ahli atau yang mengetahui masalah itu untuk menjadi pengarah atau pendamping.

e.    Diskusi Panel

Diskusi panel adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum di depan penonton atau pendengar. Dapat juga berarti sejumlah orang yang diserahi tugas melaksanakan tugas tertentu. Tujuan diskusi panel adalah memberikan pemahaman kepada pendengar/penonton mengenai masalah yang didiskusikan.

3.    Menyampaikan Pengumuman

Menyampaikan pengumuman berarti menyampaikan sesuatu hal yang perlu diketahui oleh khalayak ramai. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk pidato. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam membaca pengumuman diantaranya, yaitu volume suara harus lebih keras, intonasi yang tepat, dan gaya penampilan yang menarik.

4.    Menyampaikan Argumentasi

Salah satu proses komunikasi untuk menyampaikan argumentasi karena harus mepertahankan pendapat, yaitu debat. Setiap pihak yang berdebat akan mengajukan argumentasi dengan memberikan alasan tertentu agar pihak lawan atau peserta menjadi yakin dan berpihak serta setuju terhadap pendapat-pendapatnya (Laksono, via Mulyati, 2008:3.6).

5.    Bercerita

Melalui bercerita dapat terjalin hubungan yang akrab. Selain itu, manfaat bercerita diantaranya, yaitu memberikan hiburan, mengajarkan kebenaran, dan memberikan keteladanan.

6.     Musyawarah

Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarakan sesuatu supaya mencapai kata sepakat. Mencapai kata sepakat tentu tidak mudah karena setiap orang mempunyai kepentingan pribadi. Dalam suatu musyawarah yang penting adalah kepentingan orang banyak, setiap orang mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan umum.

7.    Wawancara

Wawancara merupakan salah satu keterampilan berbicara yang digunakan sebagai metode pengumpulan berita. Pelaksanaannya bisa dilakukan secara langsung bertatap muka (face to face) dengan orang yang diwawancarai (interviewee), atau secara tidak langsung seperti melalui telepon, internet, atau surat. Semua jenis peliputan berita memerlukan proses wawancara dengan sumber berita atau narasumber. Wawancara bertujuan pokok menggali informasi , komentar, opini, fakta, atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber.

Sumber: Sunarti dan Deri Anggraini. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta
http://nannyes.blogspot.com

0 Response to "Artikel Keterampilan Berbicara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel